Saturday, October 3, 2015

Laporan Praktikum "Pengenalan Alat"

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat dimana Praktikan, dosen, maupun seorang peneliti melakukan percobaan. Pengguna laboratorium harus mengenal dan mengetahui alat-alat yang di gunakan dalam laboratorium, hal ini di maksudkan agar praktikan tidak salah dalam penggunaan alat dan bahan di dalam laboratorium.

Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara menggunakan alat – alat tersebut dengan tepat pada saat sebelum dimulainya praktikum secara aktif. Sehingga tidak akan mengganggu kelancaran praktikum dan tidak terjadi kecelakaan akibat dari kesalahan praktikan. Selain itu, pengenalan alat ini sangat penting demi kelancaran praktikum kita selanjutnya. Dalam sebuah praktikum, tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum tersebut tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk menggunakannya.
Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit kita harus menggunakan gelas ukur bukan beaker glass ataupun erlenmeyer karena ketelitian gelas ukur yang tinggi dan memang untuk mengukur zat cair serta mudah digunakan, sedangkan beaker glass hanya sebagai wadah atu tempat larutan atau sampel, meskipun terdapat skala pada beaker glass namun skala ini tidak akurat dan tidak boleh digunakan untuk mengukur sampel yang sangat sensitif. Begitu pula dengan prosedur percobaan yang lain, kita harus bisa menyesuaikan dan menggunakan peralatan untuk praktikum tersebut.
Mengingat betapa pentingnya pengetahuan dan prosedur penggunaan peralatan laboratorium, maka praktikum pengenalan alat laboratorium dirasa penting agar setiap praktikum yang akan dilaksanakan dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa terjadi hal – hal yang tidak di inginkan.

B. Tujuan
     Pengenalan terhadap bentuk, ukuran dan fungsi alat-alat yang terbuat dari kaca yang biasa digunakan untuk analisa kimia




II. TINJAUAN PUSTAKA
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2000).
Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan didalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam (Neilands, 2002).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 2009).
        Dalam melaksanakan praktikum, biasanya para praktikan akan melakukan perhitungan dan pengukuran. Dalam hal ini, maka ketelitian praktikan adalah hal yang penting, yang dapat menentukan hasil akhir dari praktikum. Hal pertama yang harus diperhatikan agar dapat meningkatkan ketelitian adalah kita harus memperhatikan alat yang kita gunakan. Karena alat-alat tersebut memiliki skala yang berbeda-beda, dan tentu saja memiliki tingkat ketelitian yang berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut maka akan semakin besar tingkat ketelitiaannya. Hal kedua yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara kita membaca skala itu sendiri (Koesmadji, 2008).
        Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang akan  digunakan. Kebersihan  dari  alat  dapat  mempengaruhi  hasil   praktikum. Apabila alat yang akan digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Contohnya jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum (Ginting,2000).
        Alasan-alasan di atas, mengajarkan kita bahwa pengenalan alat sangatlah penting dan utama disampaikan pada awal praktikum, selanjutnya kita harus tahu dulu nama, fungsi dan prosedur penggunaan alat-alat yang ada dilaboratorium agar diharapkan para praktikan dapat menggunakan alat sesuai dengan fungsinya dan sesuai dengan petunjuk agar memperoleh hasil praktikum yang baik, cepat dan efisien. Pekerjaan dalam laboratorium sering menggunakan alat-alat, contoh alat-alat tersebut antara lain: gelas beker, gelas ukur, pipet tetes, pipet ukur, pipet volume, tabung reaksi, labu ukur, buret, erlenmeyer, ball pipet, dan lain-lain. Penggunaan dari alat-alat tersebut sangat penting untuk diketahui para praktikan agar pekerjaan dalam laboratorium dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini dapat mempengaruhi hasil dari praktikum. Oleh karena itu dalam percobaan ini diberikan beberapa pengetahuan dan latihan tentang penggunaan dan fungsinya. Sering kali di dalam laboratorium terjadi kesalahan dalam melakukan percobaan di karenakan para praktikan tidak mengetahui cara dan fungsi dari alat-alat laboratorium. Sebagian besar alat tersebut merupakan alat-alat yang terbuat dari gelas, sehingga memerlukan kehati-hatian dalam menggunakannya. Apabila terjadi kesalahan dalam menggunakan alat-alat tersebut, maka akan mengakibatkan hal yang fatal. Selain terganggunya praktikum, harga dari alat-alat  tersebut juga relatif mahal. Oleh karena itu para praktikan dituntut agar serius dalam praktik agar tidak terjadi kerusakan alat (Achmad, 2008).
        Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalaam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum dilaboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil apabila terjadi kecelakaan dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian atau penggunaan alat-alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan suatu praktikum yang berhubungan  dengan bahan kimia yang berbahaya. Disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar (Khasani, 2009).



III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.Waktu dan Tempat
Praktikum Kimia Analitik ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Pada Hari Selasa tanggal 18 Februari 2014 Pukul 13.00 – 15.00 WIB.

B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakanpadapraktikuminiadalah 1) Beaker glas 2) Buret 3) Cawan Alumunium 4) Cawan Petri 5) Corong 6) Erlenmeyer 7) Gelas Ukur 8) Krus Porselen 9) Labu Ukur 10) Pengaduk Kaca 11) Penjepit Tabung 12) Pipet Tetes 13) Pipet Ukur 14) Pipet Volume 15) Statif 16) Termometer.

C. Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum ini adalah:
1. Gambarlah glassware (2 dimensi) yang telah disiapkan pada buku praktikum yang telah disediakan
2. Berilah nama glassware tersebut, dan tuliskan ukuran-ukurannya dan fungsinya pada kolom yang telah disediakan
3. Hanya menggambar yang menggunakan PENSIL, dan selebihnya menulis dengan pena
4. Pada akhir praktikum, praktikan harus minta PARAF dari ASISTEN atau DOSEN di setiap kertas kerjanya (kanan bawah)
5. Gambar alat-alat HARUS diselesaikan pada saat praktikuj. Penulisan keterangan boleh dikerjakan di rumah dengan menelusuri internet atau pustaka yang berkaitan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil dari percobaan yang dilakukan adalah
NO.
Gambar
Keterangan
(nama, ukuran-ukuran, dan fungsi)
1.

Beaker Glass

Sebagai tempat larutan
2.

Corong

Alat penyaring larutan
3.

Gelas Ukur

Alat pengukur larutan
4.

Erlenmeyer

Wadar larutan analit pada saat titrasi
5.

Krus Porselen

Untuk mengukur kadar abu
6.

Labu Ukur

Untuk menghomogenkan larutan
7.

Penjepit

Untuk menjepit tabung reaksi
8.

Buret

Wadah larutan titran pada saat titrasi
9.

Cawan Petri

Sebagai wadah media dalam penelitian organisme
10.

Pipet Tetes

Mengambil larutan pada skala kecil
11.

Batang Pengaduk

Untuk mengaduk larutan
12.

Pipet Ukur

Mengambil larutan dengan skala tertentu
13.

Pipet Volume

Mengukur volume sebuah larutan
14.

Statif

Penyangga buret
15.

Cawan Aluminium

Mengeringkan bahan
16.

Termometer

Untuk mengukur suhu


B.Pembahasan
Pembahasan alat dalam hasil tersebut adalah sebagai berikut: Beaker Glass merupakan alat berbentuk seperti gelas memiliki mulut pada bagian atas untuk mengalirnya larutan, memiliki diameter yang lebih besar dari semua alat ukur . Alat ini sebagai wadah sampel atau larutan yang akan digunaakan dalam sebuah praktikum. Corong Gelas adalah corong yang fungsinya adalah membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain. Gelas ukur berbentuk tabung, seperti tabung reaksi, tapi terdapat alas yang luas sehingga dapat ditegakkan. Kegunaannya untuk mengukur volume suatu larutan dengan ketelitian yang tinggi yaitu hingga 1 ml. Erlenmeyer adalah sebuah tabung yang memiliki bentuk kerucut dibagian atasnya. Fungsi Cawan Porselin adalah untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabukan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetric sehingga menjadi bentuk stabil. Labu Ukur adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Penjepit biasanya digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan. Buret adalah salah satu alat laboratorium kaca atau Glassware yang berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Cawan Petri adalah sebuat benda berupa wadah yang terbuat dari kaca dengan bentuk bundar, dan biasanya digunakan untuk menumbuhkan bebagai macam bakteri pada media. Pipet tetes adalah alat berbentuk tabung dengan diameter yang sangat kecil memiliki ujung yang agak runcing, dan pada ujung lainnya terdapat alat penghisap yang terbuat dari karet. Pipet tetes digunakan untuk memindahkan atau menghisap larutan atau sampel dari beaker glass atau botol sampel kedalam gelas ukur. Pipet ukur, berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Bergunakan untuk mengukur larutan dengan tingkat ketelitian hingga 0,01 mm. Pipet volume terbuat dari gelas dengan bagian tengahnya membesar dan ujungnya meruncing. Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dengan tepat . Alat yang digunakan sebagai penghisap untuk pipet ukur dan pipet gondok adalah Ball Pipet. Ball Pipet adalah alat berbentuk bulat seperti bola dan terbuat dari karet, pada bagian bawahnya terdapat lubang untuk memasukkan pipet yang akan digunakan, dan pada bagian samping terdapat sejenis keran yang diberi tanda berupa (↑) dan (↓).Pengaduk berfungsi untuk mengaduk larutan agar tetap homogen atau agar zat padat cepat larut. Statif adalah alat yang digunakan untuk menyangga buret. Biasanya statif digunakan bersama dengan klem agar buret dapat tersangga. Cawan Aluminium adalah cawan yang dapat digunakan untuk mengeringkan bahan, karena cawan ini bisa digunakan pada suhu yang panas. Termometer adalah alat berbentuk tabung pipih, mirip seperti Pipet Tetes, tetapi dalam Termometer berisi cairan berupa Air Raksa atau Alkohol yang tidak dapat dikeluarkan. Ujung yang satu dan yang lainnya berbentuk tumpul, Termometer digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu.
  
V. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Setiap alat memiliki ketelitian yang berbeda-beda.
2. Sebagian alat yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca atau gelas.
3. Penguasaan penggunaan alat akan sangat membantu dalam pelaksanaan praktikum.
4. Setiap alat memiliki ukuran dan fungsi yang berbeda-beda
5. Alat yang ada dilaboratorium harus diketahui fungsinya terlebih dahulu agar tidak adanya kesalahan dalam penggunaan


DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Sadijah. 2008. Manajemen Laboratorium. FMIPA IKIP Bandung.
Ginting. 2000. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Palembang : UNSRI.
Khasani. 2009. Prosedur alat-alat Kimia. Liberty : Yogyakarta.
Koesmadji. 2008. Teknik Laboratorium. FMIPA UPI : Bandung
Neilands. 2002. Analisa Kimia. Jakarta : Erlangga.


No comments:

Post a Comment

silahkan berkomentar dengan bijak dan sesai dengan topik pembahasan