BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu cara pengawetan susu yang tertua adalah dengan jalan
mengasamkan melalui proses fermentasi, di ataranya adalah pembuatan yoghurt.
Prinsip pembuatan yoghurt adalah: susu difermentasi dengan menggunakan biakan
campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, sehingga
menghasilkan konsistensi menyerupai "pudding". Proses pembuatan
yoghurt sangat bervariasi,tapi pada dasarnya sama, yaitu memfermentasi susu
dengan menggunakan biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus (Sirait, 2015).
Yoghurt merupakan produk hasil fermentasi susu dengan menggunakan
Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus sebagai starternya. Asam
yang terdapat pada yoghurt merupakan hasil fermentasi bakteri asam laktat (BAL)
yang mengubah gula susu (laktosa atau disakarida) menjadi asam laktat (Setianto
et al, 2014).
Yoghurt mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dari pada susu segar
sebagai bahan dasar dalam pembuatan yoghurt, hal ini karena meningkatnya total
padatan sehingga kandungan zat-zat gizi lainnya juga meningkat. Selain itu yoghurt
memiliki kesegaran, aroma dan teksturnya dan rasa khas yaitu asam dan
manis.Selama fermentasi akan terbentuk asam-asam organik yang menimbulkan cita rasa
khas pada yoghurt (Hafsah & Astriana, 2014).
Yoghurt adalah salah satu bentuk dari olahan susu fermentasi yang
sekaligusmenjadi solusi bagi penderita alergi susu sapi danmembantu agar susu mempunyai
masa simpanyang lebih lama (Maitimu, 2011).
Yoghurt kaya akan protein (6,30%), lemak (6,73%) dan vitamin A (80 SI).
Yoghurt dari susu sapi mengandung asam laktat, asam sitrat, asam piruvat, asam
format, asam urat, asam butirat,dan asam orotat. Kualitas Yoghurt dipengaruhi
olehbeberapa faktor yaitu: kualitas susu, lama penyimpanan, suhu inkubasi dan
jenis starteryang digunakan. Fermentasi susu menjadi yoghurt dilakukan dengan
bantuan bakteri asam laktat diantaranya Streptococcus salivarius, S. Thermophillus,
L. Bulgaricus, L. Acidophilus, L.Casei dan L. Bifidus (Hafsah & Astriana,
2014).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini untuk mengisolasi bakteri asam laktat pada
yoghurt.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Susu dapat diolah menjadi aneka produk olahan misalnya
yoghurt dan keju. Kedua produk tersebut merupakan produk fermentasi yang
melibatkan jasa mikroorganisme yaitu bakteri. Fermentasi merupakan salah
satuteknologi pengawetan dan pengolahan susu ( Kristanti, 2016).
Salah
satu cara pengawetan susu yang tertua adalah dengan jalan mengasamkan melalui
proses fermentasi, di antaranya adalah pembuatan yoghurt. Prinsip pembuatan
yoghurt adalah: susu difermentasi dengan menggunakan biakan cam-puran
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, sehingga menghasilkan
konsistensi menyerupai "pudding". Kata yoghurt berasal dari
"yugurt" dalam bahasa Turki (Sirait, 2015).
Bakteri
asam laktat adalah bakteri yang memiliki kemampuan untuk memetabolisme
karbohidrat dan menghasilkan asam laktat dalam jumlah yang relatif besar.
Istilah bakteri asam laktat (BAL) secara taksonomi tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan tetapi dengan teknik serologi dan analisis RNA, bakteri
tersebut menunjukkan hubungan secara filogenetik. Bakteri asam laktat merupakan
bakteri gram positif, tidak membentuk spora, berbentuk batang atau bulat,
kebanyakan anaerob toleran terhadap udara, tidak memiliki sitokrom dan
forifirin, namun bersifat katalase dan oksidase positif (Nur, 2015).
Yoghurt
adalah bahan makanan yang berasal dari susu sapi, yang merupakan hasil
pemeraman susu dalam bentuk mirip bubur atau es krim yang mempunyai rasa agak
asam sebagai hasil fermentasi oleh bakteri-bakteri tertentu. Pembuatannya telah
berevolusi dari pengalaman beberapa abad yang lalu dengan membiarkan susu yang
tercemar secara alami menjadi masam pada suhu tinggi, mungkin sekitar 40-50°C (Maitimu,
2011).
Dalam
pembuatan yoghurt secara alami, susu yang akan difermentasi dipanaskan samapai
900C selama 15 – 30 menit, kemudian didinginkan sampai 430C, diinokulasikan
dengan 2% kultur campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus dan dibiarkan pada suhu ini selama kira-kira 3 jam sampai
tercapai kemasan yang dikehendaki 0,85 -0,90% dan pH 4,0 – 4,5 kemudian produk
didinginkan samapai 50C untuk dikemas (Setianto et al, 2014).
Isolasi merupakan metode yang digunakan
untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari suatu lingkungan,
sehingga diperoleh kultur murni atau biakkan murni. Kultur murni ialah kultur
yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Beberapa
cara yang dilakukan untuk mengisolasi mikrooraganisme antara cara goresan
(streak plate), cara taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread plate),
cara pengenceran (dilution plate) serta micromanipulator (Sumarsih, 2016).
Yakult adalah minuman probiotik pertama di
Indonesia yang hampir mirip dengan yogurt yang dibuat dari fermentasi skim milk
dan gula dengan bakteri Lactobacillus casei. Dengan mengkonsumsi yakult setiap
hari berarti memasukkan sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri Lactobacillus
casei Shirota strain hidup kedalam usus. Lactobacillus casei juga telah
digunakan sebagai produk beku-kering dalam suplemen diet. L. casei telah
terbukti menguntungkan dan mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan serta
sistem kekebalan tubuh. L. casei telah ditunjukkan untuk mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh dengan fungsi modulasi seperti fagositosis, produksi antibodi,
dan sitokin. Stimulasi aktivitas fagositosis pada kesehatan telah terbukti
menggunakan L.casei yang difermentasi serta dalam susu nonfermented (Hanafi,
2012).
Cimory adalah salah satu produk fermentasi
yang di proses dengan pasteurisasi. Cimory merupakan yoghurt cair yang sangat
bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Proses pertama pada pembuatan cimory yaitu proses pemerahan sapi, sapi yang
digunakan oleh cimory untuk di perah adalah sapi berjenis Fresian Hosteiner.
Sapi tersebut berasal dari Nederland.
Setelah sapi di perah, susu tersebut di tampung dan dibawa dari lokasi pemerahan ke lokasi pengolahan susu kurang
dari 10 menit. Di lokasi pengolahan
susu, pertama kali yang dilakukan adalah menyaring atau filtrasi susu hasil
perahan tadi. Lalu susu di proses
menjadi Fresh milk. Lalu setelah itu susu-susu tersebut di tampung ke dalam penampungan susu. Lalu dari tabung-tabung
penampung susu tersebut disalurkan lewat pipa-pipa menuju ke suatu ruangan
tempat pengisian botol kosong dengan susu tersebut. Setelah itu botol dikemas
dan diberi label ( Leo, 2013).
BAB 3
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum Fermentasi
ini dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 12 September 2017 pukul 10.00 – 14.00 WIB di Laboratorium Kimia
Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
pada praktikum ini adalah:1) Cawan petri, 2) erlenmeyer, 3) jarum ose, 4) micro
pippet, dan 5) tabung reaksi.
Bahan yang digunakan
pada praktikum ini adalah: 1) Alkohol, 2) aquades, 3) media MRS, 4) yoghurt.
3.3
Cara Kerja
Cara kerja pada
praktikum ini adalah :
Cara kerja pada praktikum
kali ini adalah sebagai berikut:
Pada isolasi bakteri asam laktat ini ada
dua metode yang dipakai, yaitu metode tuang dan metode gores.
- Metode Tuang
- Sampel dari
yoghurt diambil sebanyak 1 ml, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang
terdapat 9ml aquades.
- Setelah itu
dibuat pengenceran hingga 10-4.
- Sampel diambil
masing – masing 1 ml dari pengenceran 10-3 dan pengenceran 10-4.
- Sampel
dituangkan ke dalam cawan petri yang telah diberi media MRS, media MRS
dipilih karena media tersebut merupakan media khusus untuk menumbuhkan
bakteri asam laktat. Setelah itu inkubasi pada suhu 45°C selama 2 hari.
- Metode gores
- MRS agar dibekukan terlebih dahulu
di dalam cawan petri steril.
- Selanjutnya dilakukan penggoresan sampel dengan menggunakan bantuan jarum ose yang steril ke permukaan agar. Lalu dilakukan inkubasi selama 2 hari pada suhu 45oC.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Hasil dari praktikum
ini adalah sebagai berikut.
Sampel
|
Metode
|
Bentuk
|
Ukuran
|
Jenis
Mikroorganisme
|
Yakult
|
Tuang
|
Batang
|
Kecil
|
Lactobacillus
casei Shirota
strain
|
Yogurt
(Elle Vire)
|
Tuang
|
Batang, Bulat
|
Kecil
|
Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus
thermophillus
|
Yogurt
( Cimory )
|
Tuang
|
Batang, Bulat
|
Kecil
|
Lactobacillus delbrueckii
subspecies Bulgaricus, Streptococcus thermophillus
|
4.2
Pembahasan
Praktikum kali ini
mengenai isolasi bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat adalah bakteri yang
memiliki kemampuan untuk memetabolisme karbohidrat dan menghasilkan asam laktat
dalam jumlah yang relatif besar (Nur,2015). Bahan yang digunakan pada praktikum
ini adalah yoghurt. Banyak sekali jenis dan merk yoghurt dan yoghurt yang kami
gunakan adalah yoghurt cimory, yogurt Elle Vire dan
yakult. Bahan lain yang digunakan adalah aquades, alkohol dan media MRS. Metode
yang digunakan pada praktikum ini yaitu metode tuang dan metode gores. Namun
pada praktikum kali ini kami hanya menggunakan metode tuang. Inkubasi dilakukan selama 2 hari dengan suhu 37 ÂșC.
Supaya di dapatkan masa pertumbuhan terbaiknya.
Hasil yang di dapat
yaitu pada sampel yogurt Cimory dengan menggunakan metode tuang didapatkan
jenis mikroorganisme bakteri gram positif (+) Lactobacillus delbrueckii subspecies
Bulgaricus, Streptococcus thermophillus dengan bentuk batang dan bulat. Sedangkan
pada Yakult, percobaan dengan menggunakan metode tuang didapatkan jenis
mikroorganisme bakteri Lactobacillus casei Shirota strain dengan bentuk batang.
Sampel yang terakhir adalah sample yogurt Elle Vire dengan menggunakan metode
tuang didapatkan jenis mikroorganisme bakteri gram positif (+) Lactobacillus
bulgaricus, Streptococcus thermophillus bentuknya bulat dan batang.
Bakteri-bakteri
tersebut merupakan kelompok bakteri asam laktat. Bakteri asalm laktat sangat
bermanfaat untuk kesehatan tubuh, khususnya pencernaaa. Hal ini akan memberikan
manfaat yang besar bagi para konsumen yng mengkonsumsinya. Sehingga produk
tersebut dapat di terima konsumen meskipun rasanya yang sedikit asam akibat
fermentasinya.
BAB 5
KESIMPULAN
Kesimpulan
praktikum ini adalah sebagai berikut.
1.
Yoghurt merupakan produk susu yang diproduksi dengan
cara fermentasi menggunakan dua spesies bakteri dan asam laktat yaitu
Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus..
2.
Tekstur yoghurt tersebut disebabkan oleh pemanasan
sehingga terjadi denaturasi sifat protein whey dan perubahan kasein.
3.
Semua bakteri
yang diisolasi pada praktikum kali ini adalah bakteri asam laktat.
4. Bakteri
asam laktat yang digunakan untuk fermentasi yakult adalah Lactobacillus casei
Shirota strain
5. Bakteri
yang digunakan untuk proses fermentasi pada sampel yogurt cimory adalah bakteri
gram positif (+) Lactobacillus delbrueckii
subspecies Bulgaricus, dan
Streptococcus thermophillus dengan bentuk batang dan bulat
DAFTAR PUSTAKA
Hafsah
& Astriana. 2012. Pengaruh Variasi Starter Terhadap Kualitas Yoghurt Susu
Sapi. Jurnal Bionature, 13 (2): 96-102.
Hanafi,
Januar. 2012. Yakult Minuman Pobiotik (Online) http://www.academia. edu.com/03/20/Yakult Minuman Probiotik. Diakses pada 23
September 2017.
Leo,
A & Sanjaya, W. 2013. Proses Pembuatan Cimory (Online) http://www.academia.edu/8092578/ Proses Pembuatan Cimory. Diakses pada 23 September 2017.
Maitimu,C,V,
Anang,M, legowo, & Ahman N al-baarri., 2012. Parameter Keasaman Susu
Pasteurisasi dengan Penambahan Ekstrak Daun Aileru (wrightia caligria). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan.01
(1):07-11.
Nur,
2015. Isolasi Bakteri Asam Laktat Berpotensi Probiotik pada Dangke Makanan
Tradisional dari Susu Kerbau di Curio Kabupaten Enrekang. Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3(1) : 60-65.
Setianto,
Yulian. Candra., Pramono,Yoyok. Budi., Sri Mulyani. 2014. Nilai pH, Viskositas,
dan Tekstur Yoghurt Drink dengan Penambahan Ekstrak Salak Pondoh (Salacca
zalacca). Jurnal Aplikasi Teknologi
Pangan, 3 (3): 111-114.
Sirait,
Celly. H., 2015. Proses Pengolahan Susu Menjadi Yoghurt. Jurnal Pangan, 2 (1): 1-4.
Sumarsih.
2016. Isolasi dan identifikasi Bakteri Asam Laktat pada Caeum Ayam
Daging. Jurnal
Kesehatan Vol 2(1).
No comments:
Post a Comment
silahkan berkomentar dengan bijak dan sesai dengan topik pembahasan