Sunday, October 8, 2017

Laporan Praktikum "Spektrofotometri"

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Spektrofotometer sangat berhubungan dengan pengukuran jauhnya pengabsorbansian energi cahaya oleh suatu sistem kimia sebagai fungsi panjang gelombang dengan absorban maksimum dari suatu unsur atau senyawa. Konsentrasi unsur atau senyawa dapat dihitung dengan menggunakan kurva standar yang diukur pada panjang gelombang absorban tersebut, yaitu panjang glombang yang diperoleh dari hasil nilai absorbansi tertinggi. Spektrum absorban selain bergantung pada sifat dasar kimia, juga bergantung pada faktor-faktor lain. Perubahan pelarut sering menghasilkan pergesaran dari pta absorbansi. Larutan pembanding dalam spektrofotometri pada umumnya adalah pelarut murni atau suatu larutan blanko yang mengandung sedikit zat yang akan ditetapkan atau tidak sama sekali.

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan dalam pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri.
Spektrofotometri dikenal menjadi dua kelompok utama, yaitu spektofotometri atom dan spektrofotometri molekular. Dasar dari spektrofotometri atom adalah tingkat energi elektron valensi suatu atom atau unsur. Dasar spektrofotometri molekul adalah tingkat molekul yang melibatkan energi elektronik, energi vibrasi, dan energi rotasi. Spektra absorbansi dari spektrofotometri atom lebih sederhana daripada spektra molekulnya karena keadaan energi elektronik tidak mempunyai sub tingkatan vibrasi-rotasi. Jadi, spektra absorbansi atom tediri dari garis-garis yang jauh lebih tajam daripada pita-pita yang diamati dalam spektroskopi molekuler.




B. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah agar praktikan dapat menganalisis konsentrasi suatu zat di dalam larutan berdasarkan absorbandi terhadap pewarna dari larutan pada panjang gelombang tertentu.


























II. TINJAUAN PUSTAKA
Metode spektrofotometri merupakan salah satu metode yang cukup sensitif untuk mendeteksi analitfenol dalam konsentrasi yang rendah. Akan tetapi, metode spektrofotometri ini memiliki kelemahan pada pendeteksianan alit jika analit berada pada sampel air yang mengandung banyak ion pengganggu. Interferensi ion dan senyawa pengganggu dalam sampel dapat menyebabkan kesalahan deteksi, sehingga serapan radiasi dapat berasal dari pengganggu. Hal ini tentu akan menyebabkan kesalahan analisis, terutama untuk analisis kuantitatif. Terlebih lagi dalam analisis fenol, sampel terlarut dalam akuades biasanya akan memberikan respon yang kurang bagus karena adanya pengaruh matriks larutan (Fatimah, 2003).
Spektrofotometri dapat digunakan untuk menganalisis konsentrasi suatu zat di dalam larutan berdasarkan absorbansi terhadap warna dari larutan pada panjang gelombang tertentu. Metode spektrofotometri memerlukan larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan standarnya terdiri dari  beberapa tingkat konsentrasi mulai yang rendah sampai konsentrasi tinggi (Khopkar,2003).
Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 mmSpektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi (Ali, 2005).
Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri ini adalah bahwa metode ini memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil. Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu. Analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah ultraviolet spektrum itu. Dari spektrum ini, dipilih panjang-panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm (Sastrohamidjojo, 2009).
Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda (Khopkar, 2003).
Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini ndiperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, pnjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. Pengertian spektrofotometri lebih spesifik atau pengertiannya lebih sempit karena ditunjukan pada interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun tidak terlihat), sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas misalnya cahaya maupun medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik ( Eka, 2007 ).
Spektrometri molekular (baik kualitatif dan kuantitatif) bisa dilaksanakan di daerah sinar tampak, sama halnya seperti di daerah yang sinar ultraviolet dan daerah sinar inframerah. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda ( Mathias, 2005 ).
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M.F. 2005. Handbook of Industrial Chemistry Organic Chemicals. The McGraw-Hill Companies, Inc: Sydney.


Eka. 2007. Metode Analisa Kimia Spektrofotometri. Gramedia: Jakarta.


Fatimah. 2003. Analisis Fenol dalam Sampel Air Menggunakan Spektrofotometri Derivatif, Logika, Vol. 9, No. 10, Maret ISSN: 1410-2315


Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia: Jakarta.


Mathias, Ahmad. 2005. Spektrofotometri. Exacta: Solo.


Sastrohamidjojo, Hardjono. 2009. Spektroskopi Inframerah. Liberty: Yogyakarta.
























IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil dari praktikum kali ini adalah
Kelompok
Berapa Kali Pengenceran
Volume (mL)
Absorbansi
1
10
10
0,852
2
20
5
0,370
3
30
3,3
0,270
4
40
2,5
0,187
5
50
2
0,112

Konsentarsi (ppm)
Absorbansi
0

0,2
0,069
0,4
0,099
0,6
0,111
0,8
0,082
1,0
0,086























B. Pembahasan
Metode Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan  sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu suatu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spektrometer dibanding fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis.
Larutan standar dibuat dengan maksud untuk membuat kurva standar atau kurva kalibrasi sehingga nanti akan diperoleh panjang gelombang maksimum dari larutan standar tersebut. Panjang gelombang maksimum dipilih karena di sekitar panjang gelombang maksimum tersebut, bentuk kurva serapan adalah datar sehingga hukum Lambert-Beer akan terpenuhi dengan baik dehingga kesalahan yang ditimbulkan panjang gelombang maksimum dapat diperkecil. Larutan mengnhasilkan warna komplementer yang dapat menyerap cahaya. Warna-warna ini ditimbulkan oleh adanya panjang gelombang yang dimiliki larutan tersebut. Setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda dengan interval tertentu.
Setiap kelompok melakukan pengenceran dengan jumlah yang berbeda-beda dan volume yang berbeda-beda pula. Hal tersebut menyebabkan nilai absorbansi yang didapat tidak sama, tergantung dari jumlah pengenceran dan volumenya. Biasanya semakin besar konsentrasi maka semakin besar absorbansinya
V. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum spektrofotometri ini adalah
1.  Prinsip metode spekrofotometri adalah menganalisis larutan dengan skala kecil.
2.  Alat untuk mengukur absobansi adalah spektrofotometer.
3. Metode spektrofotometri memerlukan larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya.
4. Biasanya semakin besar konsentrasi larutan  maka semakin besar absorbansinya.
5. Semakin pekat larutan maka semakin besar konsentrasi zat pada larutan tersebut.


No comments:

Post a Comment

silahkan berkomentar dengan bijak dan sesai dengan topik pembahasan