Tuesday, April 24, 2018

Pola Konsumsi Pangan Dan Pedoman Umum Gizi Seimbang


APA ITU POLA KONSUMSI PANGAN ?
      
       Pola komsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Pola konsumsi pangan menunjukkan tingkat keberagaman pangan masyarakat yang dapat diamati dari parameter pola pangan harapan (PPH).

FUNGSI SOSIAL PANGAN

  1. Fungsi Gastronomik : Pangan berfungsi untuk mengisi perut  (gaster ) yang  kosong , disesuaikan dengan kesukaannya. Eropa : menyukai pangan yang lunak. Afrika & negara tropis: menyukai pangan  yg perlu dikunyah.
  1. Fungsi Pangan sebagai Identitas Budaya : Jenis pangan yang biasa dikonsumsi seseorang/komunitas  tertentu dapat dijadikan indikator asal budaya mereka. Jawa : menyukai makanan yang manis  Padang : menyukai makanan pedas dan bersantan. (Pangan tradisional: pangan yang diolah dengan cara, resep  atau citarasa yang sesuai dengan etnik tertentu.)
  1. Pangan sebagai Fungsi Religi dan Magis : Pangan dikaitkan dengan upacara khusus. Kambing untuk akikah. Roti dan anggur bagi pemeluk agama Katolik.

  1. Pangan sebagai Fungsi Komunikasi : Pangan tertentu berperan sebagai sarana komunikasi nonverbal dalam peristiwa tertentu. Idul Fitri : mengirim pangan dalam bentuk ketupat & lauk pauk, parsel. Tumpeng pada hari ulang tahun dll.
  1. Pangan sebagai Lambang Status Ekonomi : Roti tawar biasa dikonsumsi kelas menengah ke atas. Semakin  kaya biasanya konsumsi gula, pangan hewani sebagai sumber protein dan lemak semakin tinggi.
  1. Pangan sebagai Simbol Kekuasaan dan Kekuatan : Interaksi yang kurang wajar antara pembantu dan  majikan antara lain dapat dicermati dari pangan yang  diberikan kepada pembantu.


FAKTOR-FAKTOR PENGARUH

  1. Faktor ekonomi dan Harga
            Dua peubah yang mempengaruhi konsumsi pangan adalah pendapatan dan harga.
            Peningkatan dan penurunan pendapatan mempengaruhi konsumsi pangan (kuantitas maupun                kualitas).
Elastisitas pendapatan : menunjukkan perubahan jumlah pangan yang diminta yang disebabkan oleh perubahan perubahan pendapatan.
Berdasarkan elastisitasnya, pangan dikelompokkan  atas pangan inferior, pangan normal dan pangan superior.

            Harga Pangan dan Harga Barang Non Pangan
Harga pangan yang tinggi  menyebabkan berkurangnya daya beli, yang mengakibatkan konsumsi pangan berkurang. Elastisitas harga  menunjukkan perubahan jumlah pangan yang diminta yang disebabkan oleh perubahan  harga  pangan.

  1. Faktor  Sosial Budaya dan Religi
Aspek sosio-budaya pangan adalah fungsi pangan dalam masyarakat yang berkembang sesuai  dengan keadaan lingkungan, agama, adat, kebiasaan dan pendidikan masyarakat  tertentu.
Kebudayaan juga menentukan kapan seseorang boleh atau tidak memakan suatu makanan (tabu), terkadang bertentangan dengan prinsip ilmu gizi. Kebiasaan makan keluarga dan susunan hidangannya  merupakan salah satu manifestasi kebudayaan keluarga yang  disebut life style (gaya hidup).

POLA PANGAN HARAPAN

         Pola Pangan Harapan (PPH): menggambarkan susunan beragam pangan yang didasarkan pada sumbangan energi  dari kelompok pangan utama. Skor PPH penduduk secara nasional = 62,6, yang berarti pola konsumsi belum beragam, dimana 56,3% masih didominasi oleh kelompok padi-padian terutama beras. Tujuan utama penganekaragaman konsumsi pangan adalah untuk  meningkatkan mutu gizi konsumsi dan mengurangi ketergantungan konsumsi pangan pada salah satu jenis atau kelompok pangan.

Diversifikasi Pangan:

         Diversifikasi Horizontal : usaha mengubah usaha tani yang berbasis padi menjadi usaha tani berbasis tanaman pangan lainnya, misalnya jagung dan umbi-umbian. Diversifikaksi  Vertikal : pengembangan produk setelah panen misalnya beras menjadi tepung beras,  produk esktrusi dll. Selain PPH, konsep gizi  seimbang terdapat dalam slogan empat sehat lima sempurna  dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).

PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG

  1. Makanlah aneka ragam pangan.
  2. Makanlah pangan untuk memenuhi kecukupan energi.
  3. Makanlah  karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.
  4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
  5. Gunakan garam beryodium.
  6. Makanlah sumber zat besi.
  7. Berikan ASI saja pada bayi sampai usia 4 bulan.
  8. Biasakan makan pagi.
  9. Minumlah air  bersih, aman dan cukup jumlahnya.
  10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur.
  11. Hindari minuman beralkohol.
  12. Makanlah pangan yang aman bagi kesehatan.
  13. Bacalah label pada pangan yang dikemas.

                           BACA JUGA : Sejarah Dan Perkembangan Ilmu Gizi

                                                     Ilmu Gizi, Pencernaan Dan Metabolisme

No comments:

Post a Comment

silahkan berkomentar dengan bijak dan sesai dengan topik pembahasan