APA ITU POLA KONSUMSI PANGAN ?
Pola komsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Pola konsumsi pangan menunjukkan tingkat keberagaman pangan masyarakat yang dapat diamati dari parameter pola pangan harapan (PPH).
Pola komsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Pola konsumsi pangan menunjukkan tingkat keberagaman pangan masyarakat yang dapat diamati dari parameter pola pangan harapan (PPH).
FUNGSI SOSIAL
PANGAN
- Fungsi Gastronomik : Pangan berfungsi untuk mengisi perut (gaster ) yang kosong , disesuaikan dengan kesukaannya. Eropa : menyukai pangan yang lunak. Afrika & negara tropis: menyukai pangan yg perlu dikunyah.
- Fungsi Pangan sebagai Identitas Budaya : Jenis pangan yang biasa dikonsumsi seseorang/komunitas tertentu dapat dijadikan indikator asal budaya mereka. Jawa : menyukai makanan yang manis Padang : menyukai makanan pedas dan bersantan. (Pangan tradisional: pangan yang diolah dengan cara, resep atau citarasa yang sesuai dengan etnik tertentu.)
- Pangan sebagai Fungsi Religi dan Magis : Pangan dikaitkan dengan upacara khusus. Kambing untuk akikah. Roti dan anggur bagi pemeluk agama Katolik.
- Pangan sebagai Fungsi Komunikasi : Pangan tertentu berperan sebagai sarana komunikasi nonverbal dalam peristiwa tertentu. Idul Fitri : mengirim pangan dalam bentuk ketupat & lauk pauk, parsel. Tumpeng pada hari ulang tahun dll.
- Pangan sebagai Lambang Status Ekonomi : Roti tawar biasa dikonsumsi kelas menengah ke atas. Semakin kaya biasanya konsumsi gula, pangan hewani sebagai sumber protein dan lemak semakin tinggi.
- Pangan sebagai Simbol Kekuasaan dan Kekuatan : Interaksi yang kurang wajar antara pembantu dan majikan antara lain dapat dicermati dari pangan yang diberikan kepada pembantu.
FAKTOR-FAKTOR
PENGARUH
- Faktor ekonomi dan Harga
Dua peubah yang mempengaruhi konsumsi pangan adalah pendapatan dan harga.
Peningkatan dan penurunan pendapatan mempengaruhi konsumsi pangan (kuantitas maupun kualitas).
Peningkatan dan penurunan pendapatan mempengaruhi konsumsi pangan (kuantitas maupun kualitas).
Elastisitas pendapatan : menunjukkan perubahan jumlah pangan yang diminta yang
disebabkan oleh perubahan perubahan pendapatan.
Berdasarkan elastisitasnya, pangan dikelompokkan atas pangan inferior, pangan normal dan
pangan superior.
Harga Pangan dan
Harga Barang Non Pangan
Harga pangan yang tinggi
menyebabkan berkurangnya daya beli, yang mengakibatkan konsumsi pangan
berkurang. Elastisitas harga menunjukkan perubahan jumlah
pangan yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga pangan.
- Faktor Sosial
Budaya dan Religi
Aspek sosio-budaya pangan adalah fungsi pangan dalam
masyarakat yang berkembang sesuai dengan
keadaan lingkungan, agama, adat, kebiasaan dan pendidikan masyarakat tertentu.
Kebudayaan juga menentukan kapan seseorang boleh atau
tidak memakan suatu makanan (tabu), terkadang bertentangan dengan prinsip ilmu gizi. Kebiasaan makan keluarga dan susunan hidangannya merupakan salah
satu manifestasi kebudayaan keluarga yang disebut life
style (gaya hidup).
POLA PANGAN HARAPAN
Pola Pangan Harapan (PPH): menggambarkan susunan beragam pangan yang didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama. Skor PPH penduduk secara nasional = 62,6, yang berarti pola konsumsi belum beragam, dimana 56,3% masih didominasi oleh kelompok padi-padian terutama beras. Tujuan utama penganekaragaman konsumsi pangan adalah untuk meningkatkan mutu gizi konsumsi dan mengurangi ketergantungan konsumsi pangan pada salah satu jenis atau kelompok pangan.
Diversifikasi Pangan:
Diversifikasi Horizontal : usaha mengubah usaha
tani yang berbasis padi menjadi usaha tani berbasis tanaman pangan lainnya,
misalnya jagung dan umbi-umbian. Diversifikaksi Vertikal : pengembangan produk setelah panen misalnya beras menjadi tepung beras, produk esktrusi dll. Selain PPH, konsep gizi
seimbang terdapat dalam slogan empat sehat lima sempurna dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
PEDOMAN UMUM GIZI
SEIMBANG
- Makanlah aneka ragam pangan.
- Makanlah pangan untuk memenuhi kecukupan energi.
- Makanlah
karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.
- Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat
dari kecukupan energi.
- Gunakan garam beryodium.
- Makanlah sumber zat besi.
- Berikan ASI saja pada bayi sampai usia 4 bulan.
- Biasakan makan pagi.
- Minumlah air
bersih, aman dan cukup jumlahnya.
- Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur.
- Hindari minuman beralkohol.
- Makanlah pangan yang aman bagi kesehatan.
- Bacalah label pada pangan yang dikemas.
No comments:
Post a Comment
silahkan berkomentar dengan bijak dan sesai dengan topik pembahasan